Metode Pelaksanaan Pembangunan Gedung Puskesmas



Setiap proyek konstruksi selalu membutuhkan sumberdaya proyek(project resource) sebagai komponen input dalam proses konstruksi. Ada 5 (lima) sumber daya proyek, yaitu pekerja (man), material (material), metode ( methode ), alat (machine), uang (money). Material bangunan dan alat bersifat tetap pada bangunan yang merupakan faktor penting jika suatu proyek diharapkan termasuk proyek hijau (green construction).

Pemilihan metode konstruksi yang tepat akan menghasilkan keuntungan efisiensi proses konstruksi berupa keuntungan finansial. Dalam aspek lingkungan, efisiensi proses konstruksi berpotensi untuk memperpendek durasi konstruksi dan mereduksi waktu operasional berbagai peralatan yang terkait, sehingga konsumsi energi menjadi lebih sedikit dan berpengaruh pada menurunnya emisi CO2 ekivalen.

Dalam mewujudkan green construction sebagai bagian dari sustainable construction hendaknya memperhitungkan dampak terhadap operasional bangunan maupun proses desain berupa umpan balik (feed back) yang bersumber dari pengalaman konstruksi.

Berikut saya kasih Contoh Metode Pelaksanaan Pembangunan Gedung Puskesmas ;

METODE PELAKSANAAN

KEGIATAN : JASA KONSULTANSI PEMBANGUNAN GEDUNG PUSKESMAS WONOKERTO

PEKERJAAN : PEMBANGUNAN GEDUNG PUSKESMAS WONOKERTO LOKASI : KECAMATAN BANTUR KAB. MALANG

TAHUN : 2021

  1. LINGKUP PEKERJAAN

    Lingkup Pekerjaan Pembangunan Puskesmas Sumbermanjing Wetan Meliputi :

    1. PEKERJAAN PENDAHULUAN

      • Pekerjaan Pendahuluan

    2. PEMBANGUNAN GEDUNG PELAYANAN DAN TINDAKAN

      • Pekerjaan Tanah

      • Pekerjaan Pondasi

      • Pekerjaan Pasangan dan Plesteran

      • Pekerjaan Beton

      • Pekerjaan Atap

      • Pekerjaan Pipa dan Sanitasi

      • Pekerjaan Pintu Kusen dan Jendela

      • Pekerjaan Keramik

      • Pekerjaan Listrik

      • Pekerjaan Pengecatan

      • Pekerjaan Jalan Paving

  2. METODE PELAKSANAAN

  • PEKERJAAN PENDAHULUAN

    Metode Pelaksanaan Pekerjaan yang dimaksud adalah sebagai berikut :

    Papan Nama Kegiatan

    • Sebelum Pekerjan Dimulai Papan Nama Proyek Wajib dipasang terlebih dahulu sebagai identitas pekerjaan

    • Untuk tahap awal kontraktor membuat papan nama kegiatan yang berisikan data/informasi mengenai kegiatan berukuran 80 x 120 cm, dan terbuat dari kayu 5/7 dan seng atau material lain dengan persetujuan direksi, dengan tulisan hitam warna dasar putih.

    • Tulisan yang tercantum dalam Papan Nama Proyek harus jelas dan sesuai dengan persyaratan yang berlaku.

Pengukurang Topografi

  • Kontraktor diwajibkan melakukan pengukuran tapografi lagi, sebelum memulai pelaksanaan pembangunan proyek yang akan dilaksanankan.

  • Hasil dari pengukuran ulang topografi dan arahan direksi yang nantinya akan menjadi acuan untuk pematangan lahan maka dari itu sebelum melaksanakan kegiatan ini diharuskan penyedia jasa berkoordianasi terlebih dahulu dengan direksi.

    Mobilisasi dan Demobilisasi

  • Sebelum dilakukan mobilisasi, kontraktor harus memberitahukan dan meminta persetujuan terhadap jenis / kapasitas yang akan digunakan kepada direksi.

  • Adapun Konteks mobilisasi harus mencakup beberapa hal diantaranya :

    • Mampu memobilisasi sumber daya manusia, material, dan peralatan sesuai dengan kebutuhan yang diatur dalam dokumen kontrak.

    • Menyediakan lahan yang dapat digunakan sebagai kantor lapangan, tempat tinggal, bengkel, gudang, dan sebagainya.

      Pembersihan Lokasi dan Striping

  • Sebelum Pekerjan Dimulai Pembersihan di area yang akan dikerjakan harus dilaksanakan terlebih dahulu.

  • Pembersihan meliputi pemindahan sementara atau sejenisnya suatu benda atau objek yang diarea sekitar pekerjaan guna menghindari rusak atau mengganggu kegiatan proyek.

  • Pembersihan selain diawal proyek juga diakhir proyek yang mana kontraktor pelaksana nantinya juga akan membersihakan seperti semula material-material sisa pekerjaan yang dapat menggangu kegiatan sehari-hari di area pekerjaan.

  • Tanah lapisan atas harus terdiri dari tanah organik yang bebas dari campuran tanah lapisan bawah, sampah, bonggol, akar-akar, batu- batuan, belukar, rerumputan atau pertumbuhan tanaman. Pengupasan tanah lapisan atas harus meliputi penggalian bahan yang sesuai yang berasal dari lapisan penutup tanah asli pada daerah yang ditentukan atau sesuai petunjuk Konsultan Pengawas /Tim Teknis. Tanah lapisan atas harus dipisahkan dan ditumpuk dilokasi yang ditentukan untuk digunakan dalam pekerjaan lansekap.

  • Kontraktor harus membuang tanah lapisan atas dan bahan permukaan yang tidak sesuai dari bagian daerah konstruksi yang elevasi permukaannya akan diubah, sampai kedalaman minimal 20cm atau lebih sesuai petunjuk Konsultan Pengawas / TimTeknis.

  • Kontraktor harus menggali tanah lembek yang ditemukan selama pengupasan kecuali bila tanah lembek ini berada pada lahan yang membutuhkan penggalian dalam untuk konstruksi.

  • Pengupasan dibutuhkan pada lokasi yang mengandung rawa. Tanah harus dikupas sampai dasar tanah organic dan akar sesuai petunjuk Konsultan Pengawas / Tim Teknis.

  • Tanah lapisan atas yang akan digunakan kembali harus diseleksi dan ditumpuk sesuai jenisnya dengan kemiringan tidak lebih dari 3:1 pada lokasi yang ditentukan sedemikian rupa untuk memudahkan pengukuran volume.

    Direksi Keet

  • Sebelum Memulai pekerjaan ini kontraktor pelaksana harus berkoordinasi terlebih dahulu dengan direksi.

  • Direksikeet ditempatkan pada lokasi yang telah mendapat persetujuan direksi.

  • Dimensi ukuran dan sekat ruanganan direksi keet mengacu pada arahan direksi.

    Lain-Lain

  • Penyedia jasa diwajibkan menyediakan kotak P3K termasuk isinya menurut persyaratan dan ketentuan yang berlaku.

  • Kotak P3K dipasang pada tempat yang strategis dan mudah dicari.

  • Penyedia jasa diwajibkan menyediakan Alat Pelindung Diri untuk seluruh personil pada proyek guna menekan resiko dan bahaya dari kecelakaan kerja.

  • Pelaksana selalu mengawasi pekerjaan yang sedang berlangsung, sehingga pekerjaan dapat berjalan dengan cepat dan efisien

  • PEKERJAAN TANAH

    Metode Pelaksanaan Pekerjaan yang dimaksud adalah sebagai berikut :

    Pekerjaan Bowplank

    • Kontraktor pelaksana harus berkoordinasi dengan Konsultan pengawas sebelum melakukan kegiatan ini.

    • Hasil pengukuran di lapangan harus dinyatakan dengan tanda - tanda berupa patok - patok ukur di titik-titik kordinat yang dimaksud serta diberi tanda duga tingginya. Patok-patok ukur harus terbuat dari kayu berukuran penampang 5/7 cm, ditanam kokoh sedemikian sehingga tidak rusak/ berubah tempat oleh kerena benturan- benturan kecil akibat pelaksanaan pekerjaan lainnya.

      Pekerjaan Galian

    • Galian dilaksanakan dengan kedalaman dan bentuk sesuai gambar rencana, pada tempat–tempat yang berkaitan dengan gambar rencana tersebut.

    • Tanah bekas galian harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan atau ditempatkan pada tempat yang tidak mengganggu jalannya pekerjaan selanjutnya, atau ditempatkan pada tempat–tempat yang direncanakan dan memerlukan timbunan tanah (urugan tanah kembali).

    • Sebelum pelaksanaan penggalian, harus diadakan koordinasi untuk mengantisipasi keberadaan jaringan instalasi di seputar area galian. Pelaksanaan penggalian harus dilaksanakan secara hati–hati agar tidak merusak jaringan/instalasi yang ada.

      Pekerjaan Urugan dan Pemadatan

    • Pengurukan dan penimbunan hanya dapat dimulai bila bahan urukan dan lokasi pekerjaan telah disetujui Konsultan Pengawas / TimTeknis.

    • Kontraktor tidak diijinkan melanjutkan pekerjaan pengurukan sebelum pekerjaan terdahulu disetujui Konsultan Pengawas / TimTeknis.

    • Bahan galian yang sesuai untuk bahan urukan dan timbunan dapat disimpan oleh Kontraktor ditempat penumpukan pada titik-titik yang memudahkan untuk pengangkutan kembali bahan selama pelaksanaan pengurukan dan penimbunan berlangsung. Lokasi penumpukan harus disetujui Konsultan Pengawas/TimTeknis.

    • Bahan yang disetujui untuk pengurukan harus bebas dari bahan organik dan memiliki gradasi yang sesuai untuk pekerjaan pemadatan.

    • Bahan urukan yang disimpan di dekat tempat kerja untuk waktu lebih dari12 jam harus dilindungi dengan lembaran plastik agar tidak merusak bahan yang telah disetujui Konsultan Pengawas/Tim Teknis.

    • Setiap lapisan bahan urukan, bila kering, harus dibasahi merata sampai tercapai kadar air tertentu untuk mendapatkan kepadatan yang disyaratkan

    • Sebelum menempatkan bahan urukan, Kontraktor harus menggilas area yang telah dikupas sampai tercapai kepadatan tanah yang diinginkan.

    • Kontraktor harus menyediakan peralatan pemadatan yang memadai untuk memadatkan urukan maupun daerah galian. Untuk pemadatan tanah kohesif digunakan self propelled tamping rollers atau towed sheep roller. Smooth steel wheel vibratory roller digunakan untuk memadatkan bahan urukan berbutir. Pemadatan dengan menyiram dan menyemprot tidak diijinkan. Bila tingkat pemadatan tidak memuaskan, perbaikan harus dilakukan sampai tercapai nilai pemadatan yang disyaratkan. Bahan yang ditempatkan di atas lapisan yang tidak dipadatkan dengan baik harus disingkirkan dan harus dipadatkan kembali sesuai petunjuk Konsultan Pengawas / Tim Teknis.

    • Pemadatan memiliki kadar air secukupnya mendekati optimal agar dihasilkan pemadatan dengan nilai kepadatan sesuai ketentuan. Bahan

      harus memiliki kadar air yang seragam pada seluruh lapisan bahan yang akan dipadatkan.

    • Setiap lapisan harus dipadatkan dengan merata menggunakan alat pemadatan yang disetujui.

    • Penggilasan harus dilakukan pada arah memanjang sepanjang timbunan dan biasanya dimulai dari sisi terluar dan menuju kearah tengah dengan cara sedemikian rupa agar setiap bagian menerima tingkat pemadatan yang sama.

    • Minimal sebuah mesin gilas harus dioperasikan secara terus-menerus untuk setiap 50m3, atau penempatan bahan setiap jam. Bila beberapa timbunan kecil berada dibeberapa tempat sehingga sebuah mesin gilas tidak dapat memadatkan dengan baik, harus disediakan mesingilas tambahan.

    • Peralatan pengangkutan harus dioperasikan pada seluruh lebar setiap lapisan sedemikian rupa agar efisien.

    • Pada saat pemadatan yang membutuhkan nilai kepadatan tinggi, bahan urukan dan permukaan yang akan menerima bahan urukan harus memiliki kadar air yang disyaratkan. Kontraktor tidak diijinkan melakukan pemadatan sampai dicapai kadar air sesuai dengan yang disyaratkan. Kontraktor harus melembabkan bahan urukan atau permukaan yang akan diuruk bila kondisinya terlalu kering. Bahan urukan yang terlalu basah harus dikeringkan sampai dicapai kadar air yang sesuai, bila perlu dengan bantuan peralatan mekanis.

  • PEKERJAAN PONDASI

    Metode Pelaksanaan Pekerjaan yang dimaksud adalah sebagai berikut :

    Pasangan Pondasi Batu Kali

    • Sebelum memulai pekerjaan, kontraktor diwajibkan untuk meneliti dokumen pelaksanaan (Gambar kerja, RKS dan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan) dan lokasi pasangan.

    • Pasangan Aanstampeng / Batu Kosong terlebih dahulu dikerjakan sebelum memasuki pasang batu kali.

    • Teknis Pemasangan Aanstampeng yaitu dengan memasukkan Batu pecah kali berukuran ±20 cm kedalam penampang / galian tanah yang telah disesuaikan dengan dimensi gambar kerja

    • kemudian celah antar batu nantinya di isi dengan pasir urug hingga celah tertutupi.

    • Pasangan Pondasi Batu dilakukan setelah pekerjaan aantampeng selesai.

    • Pondasi harus dibuat dengan ukuran penampang sesuai gambar. Batu kali yang digunakan batu kali belah (bukan bulat) dengan penampang minimal 20 cm dengan ketentyuan spesi atau perekat 1 pc : 6 ps.

    • Batu–batu pondasi harus ditata dengan rapat dan solit dengan pondasi yang lain.

    • Celah–celah yang besar antara batu pondasi harus diisi campuran perekat dengan kericak.

    • Adukan harus dibuat dengan menggunakan mesin pengaduk (molen) sesuai kapasitas yang dibutuhkan, semen dan pasir harus dicampur dalam keadaan kering, yang kernudian diberi air sesuai persyaratan sampai didapat campuran yang baik.

    • Adukan vang sudah mengering/kering tidak boleh dicampur dengan adukan yang baru.

    • Kontraktor pelaksana harus terus berkoordinasi dengan direksi mengenai setiap langkah pengerjaan.

  • PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN

    Metode Pelaksanaan Pekerjaan yang dimaksud adalah sebagai berikut :

    Pasangan Bata Merah

    • Sebelum memulai pekerjaan, kontraktor diwajibkan untuk meneliti dokumen pelaksanaan (Gambar kerja, RKS dan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan) dan lokasi pasangan.

    • Adukan semen dan pasir harus dicampur dalam keadaan kering, yang kemudian diberi air sesuai persyaratan sampai didapat campuran yang baik.

    • Adukan disesuaikan dengan kebutuhan untuk pasangan trasraam yaitu 1pc : 3ps dan untuk pasangan dinding yaitu 1pc : 6ps.

    • Adukan vang sudah mengering/kering tidak boleh dicampur dengan adukan yang baru.

    • Pasangan batu bata yang dilaksanakan harus rata, tegak dan lajur penaikannya diukur tepat dengan tiang lot, setiap pemasangan tidak boleh lebih dari 1,00 m baru boleh dilanjutkan setelah betul-betul mengeras.

    • Sebelum dipasang batu bata harus direndam dalam air/direndam terlebih dahulu.

    • Pada proses pemasangan dinding bata agar sudah diperhitungkan adanya fasilitas conduit/sparing yang harus tertanam didalam pasangan batu bata.

    • Rangka penguat berupa, kolom praktis dan ringbalk dari beton dipasang sesuai dengan petunjuk gambar kerja dan arahan direksi.

      Plesteran & Acian

    • Kontraktor pelaksana harus berkoordinasi dengan Konsultan pengawas sebelum melakukan kegiatan ini.

    • Adukan disesuaikan dengan kebutuhan untuk pasangan trasraam yaitu 1pc : 3ps dan untuk pasangan dinding yaitu 1pc : 6ps.

    • Sebelum pekerjaan plesteran dimulai terlebih dahulu permukaan pasangan batu bata dan beton dibasahi atau disiram air terlebih dahulu.

    • Semua siar permukaan dinding batu bata hendaknya dikerok sedalam kira-kira 1 cm agar plesteran dapat lebih merata.

    • Semua jenis bahan plesteran harus diaduk sesuai persyaratan jenis campuran yang disetujui Direksi.

    • Plesteran harus rata vertikal dan horizontal.

    • Ketebalan plesteran merupakan lapisan dengan permukaan kasar untuk mencapai bidang rata dan lebih teliti setelah itu baru pengacian.

    • Sebelum Pemborong melanjutkan pekerjaan plesteran, maka Pemborong diwajibkan membuat contoh bidang plesteran.

    • Setelah diplester selanjutnya permukaan plesteran tersebut diaci (semen dan air) hingga halus.

    • Bilamana Direksi mendapatkan bidang plesteran yang tidak memenuhi syarat misalnya tidak rata, tidak siku dan lain-lain maka Pemborong harus, memperbaiki pekerjaan tersebut.

    • Bagian-bagian yang diperbaiki harus dibobok secara teratur dan plesteran hasil perbaikan bagus rata dengan sekitamya.

      Benangan

    • Kontraktor pelaksana harus berkoordinasi dengan Konsultan pengawas sebelum melakukan kegiatan ini.

    • Seluruh akhiran dinding, kolom dan balok yang tampak (siku bagian luar) harus menghasilkan akhiran yang benar-benar siku, lurus, dan rapi sehingga menghasilkan akhiran dinding, kolom dan balok seperti yang dimaksud pada gambar rancangan pelaksanaan.

    • Mortar untuk pekerjaan benangan ini adalah campuran 1 pc : 2 ps yang diaduk hingga benar-benar homogen.

    • Pekerjaan benangan dilaksanakan bersama dengan pekerjaan acian halus dengan menggunakan bahan dari adukan air semen (PC).

    • Pekerjaan benangan harus menghasilkan akhiran yang benar-benar siku, lurus dan rata.

  • PEKERJAAN BETON

    Metode Pelaksanaan Pekerjaan yang dimaksud diatas adalah sebagai berikut :

    Begesting

    • Kontraktor pelaksana harus berkoordinasi dengan Konsultan pengawas sebelum melakukan kegiatan ini.

    • Bekisting/acuan harus direncanakan sedemikian rupa, sehingga, tidak ada perubahan bentuk dan cukup kuat menampung beban-beban sementara maupun tetap.

    • Susunan acuan dengan penunjang-penunjang harus diatur sedemikian rupa sehingga memungkinkan dilakukannya kemudahan inspeksi oleh pengawas.

    • Semua acuan harus diberi penguat datar silang sehingga kemungkinan bergeraknya acuan selama pelaksanaan pekerjaan dapat dihindarkan, juga harus cukup rapat untuk mencegah kebocoran bagian cairan dari adukan beton

    • Penyusunan acuan harus sedemiklan rupa sehingga pada waktu pembongkaran tidak menimbulkan kerusakan pada bagian atau keseluruhan beton hasil pengecoran.

    • Kekuatan penyangga, silangan-silangan, kedudukan serta dimensi yang tepat dari konstruksi acuan harus dihitung dengan beban yang akan diterima saat pengecoran.

    • Pada bagian terendah (dari setiap tahapan pengecoran) dari acuan kolom atau dinding harus ada bagian yang mudah dibuka untuk inspeksi dan pembersihan.

    • Kayu acuan harus bersih dan dibasahi terlebih dahulu sebelum pengecoran. Harus diadakan tindakan untuk menghindarkan terkumpulnya air pembasahan tersebut pada sisi bawah.

    • Pada tahapan ini dilakukan. pemasangan pipa-pipa dan perlengkapan-- perlengkapan lain yang harus tertanam di dalam beton, sesuai persyaratan tidak akan mengurangi kekuatan konstruksi.

    • Perencanaan acuan dan. konstrukstinya harus dapat menahan. beban-beban, tekanan lateral dan tekanan yang diizinkan dan peninjauan. terhadap beban angin dan lain-lain peraturan yang dikontrol terhadap peraturan pembangunan Pemerintah daerah setempat.

    • Pembongkaran bekisting baru dapat dilakukan bila beton telah mencapai umur minimal 8 hari atau beton telah mencapai kekuatan yang diinginkan.

      Pekerjaan Pembesian.

    • Sebelum memulai pekerjaan, kontraktor diwajibkan untuk meneliti dokumen pelaksanaan (Gambar kerja, RKS dan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan).

    • Besi yang digunakan yaitu sesuai dengan yang disyaratkan.jarak sejajar antara besi yang satu dengan yang lainnya (sesual gambar kerja).

    • Sambungan besi harus mempunyai panjang yang cukup minimum sepanjang yang disyaratkan.

    • Pengikat besi dengan begel harus benar-benar kuat jangan sampai menimbulkan perubahan pada, waktu pengecoran dan semua silangan besi utama dengan begel harus diikat kuat-kuat dengan kawat berukuran minimum diameter 1 mm.

    • Untuk membuat selimut beton, jarak besi dengan bekisting harus dijaga, jangan sampai menempel, untuk itu perlu dipasang beton decking sesuai dengan tebal selimut beton yang disyaratkan.

    • Besi stek yang dibuat harus diikat ke tulangan.

    • Batang-batang tulangan harus disimpan dan tidak menyentuh tanah.

      Tata cara pengecoran beton bertulang.

    • Sebelum memulai pekerjaan, kontraktor diwajibkan untuk meneliti dokumen pelaksanaan serta berkoordinasi dengan direksi.

    • Beton yang digunakan ialah beton K-175, Dan K-300

    • Sekurang-kurangnya dua hari sebelum pengecoran dilakukan, Direksi diberitahukan agar pemeriksaan dan persetujuan dapat diberikan pada waktu pengecoran.

    • Pengecoran harus sesuai dengan peraturan yang berlaku.

    • Beton harus dicor dan tidak boleh dijatuhkan dari ketinggian 1,5 m dan dalam lapisan horizontal tidak lebih dari 30 cm dalamnya.

    • Pengecoran harus dilakukan dengan sebaik mungkin dengan menggunakan alat penggetar untuk menjamin beton cukup padat dan harus dihindarkan terjadinya cacat pada beton seperti kropos dan sarang-sarang koral/split yang dapat memperlemah konstruksi.

    • Terjadinya kantong-kantong gelembung dalam beton harus dihindarkan dan segera setelah dituang, beton ini harus dipadatkan dengan alat penggetar (vibrator).

    • Selama penggetaran dijaga agar jangan sampai menggerak tulangan maupun bekisting.

    • Apabila pengecoran beton akan dihentikan dan diteruskan pada hari berikutnya maka tempat perhentian tersebut harus disetujui oleh Konsultan Pengawas.

    • Sambungan beton sebelum melanjutkan pengecoran pada beton yang mengeras, permukaan yang lama harus dibersilhkan dan dikasarkan, permukaan sambungan disiram dengan air semen. Penyambungan beton yang melebihi 7 hari dilapisi dengan bahan penyarnbung.

    • Untuk pekerjaan pemeliharaan dalam mencegah pengeringan bidang- bidang beton selama paling sedikit dua minggu beton harus dibasahi terus menerus, antara lain dengan menutupinya dengan karung basah atau plastik (untuk struktur).

      Pekerjaan Pagar Panel Beton Precast

    • Galian Untuk Tiang/Kolom Pagar harus sudah disesuaikan dengan gambar kerja atau arahan direksi sebelum proses pemasangan tiang/Kolom panel.

    • Setelah Penampang Galian dan titik sudah disesuiakan menurut gambar kerja dan direksi, barulah tiang/kolom panel dipasang pada titik tersebut.

    • Pemasangan harus baik dan benar secara vertical maupun kedudukannya, setelah benar sesuai barulah penguatan tiang/kolom panel menggunakan Beton sesuai dengan yang disyaratkan.

    • Setelah Kolom/Tiang Panel benar-benar kuat Daun Panel beton dipasang satu persatu dengan ketentuan/ketinggian sesuai dengan yang disyaratkan.

    • Setelah seluruh bagian-bagian panel terpasang maka saatnya untuk melapisi bagian yang kurang sempurna (grouting), Proses ini di lakukan dengan menggunakan bahan campuran air, semen dan pasir.

  • PEKERJAAN ATAP DAN PLAFOND

    Metode Pelaksanaan Pekerjaan yang dimaksud diatas adalah sebagai berikut :

    Pekerjaan Rangka Atap

    • Pelaksana berkoordinasi dengan Direksi pekerjaan dalam proses pengerjaan.

    • Material yang Akan digunakan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari direksi sebelum memasuki proses fabrikasi.

    • Pemasangan harus di lakukan dengan hati-hati dan benar agar di dapatkan hasil yang baik, Penempatan harus sesuai dengan gambar kerja.

    • Rangka Atap menggunakan Material Baja dipasang sesuai dengan mutu bahan seperti yang telah dipersyaratkan dengan pola pemasangan sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar.

    • Sambungan antar material dilakukan dengan 2 cara yaitu Pembautan dan pengelasan.

    • Pembautan dengan menggunakan Baut 16mm dengan ketentuan seperti yang ditunjukkan dalam gambar kerja dan arahan direksi.

    • Pengelasan dengan memperhatikan tingkat kekuatan serta estetika dalam pengelasan harus dilaksanakan, ketentuan lain seperti yang ditunjukkan dalam gambar kerja dan arahan direksi.

    • Penempatan dan pemasangan angkur :

    • Penentuan as-as kolom

      • Angkur dipasang di mal dan diberi 2 baut dan dipasang pada atas dan bawah mal. Ditarik benang / as ditarik 2 arah sesuai mal membentuk 2 arah siku Angkur di las dengan besi beton kolom dengan elevasi atas waterpass.

      • Mal angkur dilepas

      • Tebal plat atau angkur dicheck verticalnya satu persatu.

      • Pengangkuran baja dilaksanakan oleh divisi Sipil di bawah Supervisi dari divisi baja, hal ini dimaksudkan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan bila terjadi masalah pada saat erection oleh divisi baja.

    • Schedule fabrikasi dan erection.

      • Perencanaan arah erection, penempatan bahan hasil fabrikasi,

      • Box besar dipasang pada kuda Kuda-kuda yang pertama

      • Ketinggian box min 3 m dari puncak kuda-kuda

      • Penarikan tambang/sling pada baja untuk kuda-kuda pada 4 arah.

      • Untuk beban berat harus pakai sling baja.

      • Kuda-kuda dirangkai di bawah.

      • Pemeriksaan awal terhadap panjang dan hasil pengelasan.

      • Kuda-kuda pada bagian atas diikat dengan tali baja yang ditarik dengan Liyer.

      • Dicheck kekakuan horizontal awal apakah perlu pengaku tambahan.

      • Samping kanan / kiri kuda-kuda diberi tali tambang untuk menjaga posisi agar tidak terpuntir atau dipegang dengan box pipa.

      • Bentang kuda-kuda yang sudah dirangkai dichek bentangnya = bentang kolom

      • Kuda – kuda dibaut pada kolom.

      • Box utama digeser pada posisi kuda-kuda kedua.

      • Selanjutnya kuda-kuda yang telah dirangkai dibawah dan telah dicheck panjang dan pengelasan segera diangkat dan dipasang. (sesuai langkah sebelumnya).

      • Setelah 2 kuda-kuda terpasang, untuk membantu kekakuan segera dipasang gording dan ikatan angin.

      • Untuk kuda-kuda ketiga dan seterusnya dengan langkah yang sama

      • Pada erection awal coordinator harus berada di lapangan untuk supervise langsung.

      • Selama erection berlangsung, pelaksana lapangan harus mengikuti jalannya erection sertaberfungsi sebagai supervisi.

        Pekerjaan penutup atap

    • Pemasangan dan Ukuran dari Penutup Atap dan Talang tetap berpedoman pada gambar kerja dan petunjuk direksi atau konsultan pengawas.

    • Bahan di datangkan ke lokasi dalam kondisi baik dan mendapat persetujuan pengawas baik secara Ukuran maupun Kondisi Bahan material tersebut.

    • Kontraktor harus mendapat persetujuan Direksi mengenai bahan material yang akan digunakan.

    • Bahan penutup atap yang digunakan adalah Galvalum KR-5.

    • Pekerjaan Talang nantinya akan disesuaikan dengan gambar perencanaan baik struktur materialnya maupun elevasi dan tingkat kemiringan nya terhadap pembuangan.

    • Untuk Pekerjaan Lisplank, Langkah pertama dan terpenting dari pemasangannya adalah mengukur garis ketinggian sekeliling ruangan yang hendak dipasang. Pelaksanaan dapat menggunakan pengukur waterpas pada beberapa titik di sekeliling ruangan. Gambar garis untuk menyatukan titik-titik tersebut. Pemasangan dengan di scrup ke rangka dengan kuat. Penyambungan dilakukan dengan rapi lurus.

      ACP

    • Bahan material baik rangka dan ACP harus mendapat persetujuan dari direksi sebelum didatangkan ke lokasi pekerjaan.

    • posisi lubang untuk dynabolt bracket harus dipasang dengan benar karena nantinya akan menjadi tumpuan dari rangka lainnya.

    • Rangka hollow disesuaikan dengan potongan acp yang akan dipasang.

    • Pemasangan ACP Diperbolehkan setelah rangka benar benar kuat dan telah mendapat persetujuan direksi

    • Pekerjaan sealant harus serapi mungkin dan memenuhi nilai guna dari sealant itu sendiri.

    • lapisan proteksi atau cover pelindung panel acp jangan dilepas sampai dengan pekerjaan silent selesai

    • setelah pekerjaan silang selesai seluruhnya baru diperbolehkan lapisan proteksi panel acp dilepas

      Langit-Langit/ Plafond

    • Rangka langit-langit, penggantung-penggantung dikait kuat pada beton, dinding atau rangka yang ada, menggunkan Hollow Galvalum 4x4 dan Penggantung Plafond menggunakan Hollow 2x4.

    • Rangka langit-langit dipasang setelah sisi bagian bawah diratakan, pemasangan sesuai dengan pola yang ditunjukkan/disebutkan dalam gambar dengan memperlihatkan modul pemasangan penutup langit-langit yang dipasangnya.

    • Bidang pemasangan bagian rangka langit-langit harus rata, tidak cembung, kaku dan kuat, kecuali bila dinyatakan lain, misal permukaan merupakan bidang miring/tegak sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar.

    • Bahan penutup langit-langit adalah Gypsumboard dengan mutu bahan seperti yang telah dipersyaratkan dengan pola pemasangan sesuai dengan gambar kerja.

    • Jarak pemasangan antara unit-unit penutup langit-langit harus presisi dan tidak kelihatan atau sesuai yang ditunjukkan dalam gambar.

    • Hasil pemasangan penutup, langit-langit harus rata, tidak melendut.

    • Pelaksana harus terus berkoordinasi dengan Direksi dalam setiap proses pengerjaan.

  • PEKERJAAN SANITASI

    Metode Pelaksanaan Pekerjaan yang dimaksud adalah sebagai berikut :

    Sanitasi/Plumbing

    • Sebelum memulai pekerjaan, kontraktor diwajibkan untuk meneliti dokumen pelaksanaan (Gambar kerja, RKS dan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan) dan lokasi pemasangan alat plumbing dan sanitasi.

    • Semua bahan/material yang akan digunakan harus terlebih dahulu mendapat persetujuan dari direksi.

    • Apabila menemui kejanggalan dari dokumen pelaksanaan atau lokasi pemasangan alat sanitasi dan plumbing, maka Kontraktor segera mengajukan permasalahan kepada Direksi untuk mendapat pemecahan.

    • Kerusakan akibat pekerjaan plumbing dan sanitasi, biaya perbaikannya menjadi tanggung jawab Kontraktor.

    • Pemasangan alat plumbing dan sanitasi harus terpasang dengan kokoh pada dinding dengan tumpuan yang sesuai dan kuat (bracket/cleat/plat anchor).

    • Pemasangan alat plumbing/sanitasi harus tepat kedudukannya sesuai dengan gambar perencanaan.

    • Semua baut, mur, ring-ring baut dan alat tumpuan (bracket/cleat/plat anchor) harus tertanam di dalam dinding. Apabila harus tampak, harus terbuat dari bahan yang dilapis dengan verchrome atau nikkel.

    • Setelah alat plambing/sanitasi terpasang, maka kontraktor wajib melakukan pembersihan dan alat plambing/sanitasi dalam keadaan baik atau tidak cacat.

    • Alat plambing/sanitasi yang akan dipasang harus dalam keadaan utuh dan tidak cacat.

    • Penyambungan Jalur Air Bersih nantinya harus disesuaikan dengan gambar kerja dan petunjuk direksi mengenai titik dan jalurnya.

    • Untuk Kemiringan perpipaan air kotor/kotoran harus lancar dalam proses pembuangan, minimal kemiringan 1%.

    • Semua saluran air buangan baru yang tertanam pada dinding akan mengikuti gambar yang ada serta memperhatikan ketebalan dinding dibandingkan dengan besar diameter pipa. Hal tersebut dilakukan agar plesteran dinding dirasa cukup sehingga tidak mengurangi kekuatan konstruksi.

    • Aliran Jalur air dari talang dan buangan lainnya nantinya akan disesuaikan dengan gambar kerja baik jalur maupun titik akhirnya.

    • Penyambungan dan pemasangan fitting PVC digunakan lem PVC.

    • Pengeleman dilakukan setelah ujung-ujung yang akan dipasang alat sambung/fitting dibersihkan dari kotoran dan minyak serta setelah dikasarkan permukaannya terlebih dahulu dengan ampelas.

    • Setelah bersih, lem dioleskan pada fitting dan bagian yang akan disambung kemudian dipasangkan sampai lem mengeras

    • Closet , Wastafel dan Zinc yang akan dipasang, diperiksa perlengkapannya sesuai dengan daftar dalam kemasan dan spesifikasi serta dalam keadaan utuh.

    • kedudukan Closet , Wastafel dan Zinc akan dibuat stabil dan rata, sebelum perletakannya dipastikan kedudukan akan diperiksa dengan alat waterpass.

    • Hubungan Closet , Wastafel dan Zinc dengan saluran pembuang tidak diijikankan adanya kebocoran.

    • Pembuangan air dimaksimalkan aman, lancar dan tidak bocor.

    • Avour dipasang pada pipa pembuangan air.

    • Setelah Kedudukan Siphon avour kuat, maka saringan dipasang.

    • Permukaan saringan akan rata dengan permukaan lantai.

    • Avour dimaksimalkan berfungsi dapat membuang air.

    • Penyambungan kran dan jet shower dengan instalasi perpipaan, ulir kran dipasang scaling tape/rami agar tidak mudah bocor.

    • Perletaan titik kran dan jet shower pada ketinggian yang ditentukan dalam gambar rencana, atau setidaknya berfungsi secara nyaman.

  • PEKERJAAN KUSEN PINTU DAN JENDELA

    Metode Pelaksanaan Pekerjaan yang dimaksud adalah sebagai berikut :

    Kusen Pintu dan Jendela + Accesories

    • Sebelum memulai pelaksaan Kontraktor diwajibkan meneliti gambar- gambar dan kondisi dilapangan (ukuran dan peil lubang dan membuat contoh jadi untuk semua detail sambungan dan profil yang berhubungan dengan sistem konstruksi bahan lain.

    • Konstruksi kosen yang dikerjakan seperti yang ditunjukkan dalam detail gambar termasuk bentuk dan ukurannya.

    • Prioritas proses fabrikasi, akan sudah siap sebelum pekerjaan dimulai, dengan membuat lengkap dahulu shop drawing dengan petunjuk Perencana/Konsultan Pengawas meliputi gambar denah, lokasi, merk, kualitas, bentuk, ukuran.

    • Semua frame/kosen baik untuk dinding, jendela dan pintu dikerjakan secara fabrikasi dengan teliti sesuai dengan ukuran dan kondisi lapangan agar hasilnya dapat dipertanggung jawabkan.

    • Pemotongan aluminium hendaknya dijauhkan dari material besi untuk menghindarkan penempelan debu besi pada permukaannya. Didasarkan untuk mengerjakannya pada tempat yang aman dengan hati-hati tanpa menyebabkan kerusakan pada permukaannya.

    • Akhir bagian kosen akan disambung dengan kuat dan teliti dengan sekrup, rivet, stap dan harus cocok.

    • Angkur-angkur untuk rangka/kosen aluminium terbuat dari steel plate setebal 2 - 3 mm dan ditempatkan pada interval 600 mm.

    • Penyekrupan akan dipasang tidak terlihat dari luar dengan sekrup anti karat/stainless steel, sedemikian rupa sehingga hair line dari tiap sambungan akan kedap air dan memenuhi syarat kekuatan terhadap air sebesar 1.000 kg/cm2.

    • Celah antara kaca dan sistem kosen aluminium akan ditutup oleh sealant.

    • Disyaratkan bahwa kosen aluminium dilengkapi oleh kemungkinan- kemungkinan sebagai berikut :

      • Dapat menjadi kosen untuk dinding kaca mati.

      • Dapat cocok dengan jendela geser, jendela putar, dan lain-lain.

      • Sistem kosen dapat menampung pintu kaca frameless.

      • Untuk sistem partisi, akan mampu moveable dipasang tanpa harus dimatikan secara penuh yang merusak baik lantai maupun langit- langit.

      • Mempunyai accessories yang mampu mendukung kemungkinan diatas.

    • Untuk fitting hard ware dan reinforcing materials yang mana kosen aluminium akan kontak dengan besi, tembaga atau lainnya maka permukaan metal yang bersangkutan akan diberi lapisan chormium untuk menghindari kontak korosi.

    • Toleransi pemasangan kosen aluminium disatu sisi dinding adalah 10 - 25 mm yang kemudian diisi dengan beton ringan/grout.

    • Permukaan bidang dinding horizontal (pelubangan dinding) yang melekat pada ambang bawah dan atas harus waterpass.

    • Sekeliling tepi kosen yang terlihat berbatasan dengan dinding agar diberi sealant supaya kedap air dan kedap suara.

    • Pemasangan daun jendela dan Pintu akan disesuaikan dengan kusen yang telah terpasang serta menjadikan gambar kerja sebagai acuan awal pekerjaan ini.

    • Pemotongan dan pemasangan kaca mengacu pada profil yang telah ditentukan.

    • Kaca tidak boleh bergetar dan diberi tanda setelah terpasang.

    • Semua pemasangan accesories dimaksimalkan serapi mungkin, sehingga secara fungsional dapat ditutup dan dibuka dengan mudah dan ringan.

    • Pemasangan accesories harus disesuaikan dengan ukuran yang telah ditentukan sehingga dalam pemasangan nanti bisa di fungsikan dengan baik.

    • Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik, untuk itu akan dilakukan pengujian secara kasar dan halus.

  • PEKERJAAN KERAMIK

    Metode Pelaksanaan Pekerjaan yang dimaksud adalah sebagai berikut :

    Keramik dan Granite

    • Sebelum memulai pekerjaan, kontraktor diwajibkan untuk meneliti dokumen pelaksanaan (Gambar kerja, RKS dan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan) dan lokasi pemasangan.

    • Penutup Lantai yang digunakan berada dalam Dus yang masih disegel, tidak pecah dan mendapat persetujuan Pemilik Proyek atau Manager Konstruksi.

    • Sebelum melakukan pekerjaan pastikan Urugan pasir bawah lantai harus sesuai dan telah dipadatkan.

    • Letak atau posisi keramik lantai dan dinding dipasang sesuai gambar kerja

    • Untuk ketebalan dan luas menyesuaikan dengan gambar kerja.

    • Bagian-bagian lantai yang terpaksa harus menggunakan lempeng tegel yang tidak penuh, pemotongannya harus menggunakan mesin potong dan harus menghasilkan tepian potongan yang lurus dan halus.

    • Pelaksanaan pemasangan harus sedemikian rupa hingga :

      • Seluruh bagian dibawah tegel terisi penuh dengan mortar spesi hingga tidak terdapat rongga udara terjebak dibawah tegel.

      • Menghasilkan bidang lantai yang benar-benar datar dan rata air, kecuali untuk bagian-bagian lantai pada daerah basah yang dikehendaki miring harus menghasilkan bidang miring sempurna yang dapat mengalirkan air hingga kering ke lubang-lubang lantai (avour).

      • Nat antar lantai adalah max 2 mm dan menghasilkan garis nat yang lurus sejajar garis dinding yang melingkupinya.

    • Setelah spesi pasangan mengering, siar antara (nat) harus diisi penuh dengan adukan PC dan dikeruk halus hingga menghasilkan permukaan nat yang sama dengan garis tepian tegel.

    • Noda adukan PC yang mengenai permukaan tegel harus segera dibersihkan dengan lap basah dan dikeringkan seketika dengan lap kering.

      Vnyl

    • Seluruh pekerjaan harus berkoordinasi dengan direksi terlebih dahulu.

    • Pemasangan Vnyl mengikuti pola dan dimensi seperti yang ditunjukan pada gambar kerja.

    • Lem/Perekat diaplikasiakan setelah permukaan yang akan di lapisi vnyl benar-benar bersih dari kotoran sehingga tidak mengurangi daya rekat vynil terhadap media lantai.

  • PEKERJAAN LISTRIK

    Metode Pelaksanaan Pekerjaan yang dimaksud adalah sebagai berikut :

    Instalasi Listrik

    • Semua Instalasi harus dipasang sesuai dari petunjuk dan tenaga pemasangannya harus yang telah bersertifikasi dan berpengalaman dibidangnya.

    • Semua kabel dikedua ujungnya akan diberi tanda dengan kabel mark yang jelas dan tidak mudah lepas untuk mengidentifikasi arah beban.

    • Setiap tarikan kabel tidak diperkenankan adanya sambungan, kecuali pada kabel penerangan.

    • Semua kabel yang dipasang diatas langit-langit akan diletakan pada suatu trunking kabel.

    • Semua kabel yang akan dipasang menembus dinding atau beton akan dibuatkan sleeve dari pipa pvc dengan diameter minimum 2,5 kali penampang kabel.

    • Penyambungan kabel untuk penerangan dan kotak-kontak akan didalam kotak terminal yang terbuat dari bahan yang sama dengan bahan konduitnya dan dilengkapi dengan skrup untuk tutupnya dimana tebal kotak terminal tadi minimum 4 cm.

    • Semua bahan/material terlebih dahulu mendapat ijin dari direksi sebelum dipergunakan/dipasang.

    • Bila ada perbedaan antara Gambar Kerja yang satu dengan yang lain atau antara Gambar Kerja dengan Spesifikasi, Kontraktor akan menyampaikannya kepada Konsultan Pengawas / Tim Teknis untuk dicarikan jalan keluarnya.

    • Gambar Kerja Elektrikal hanya menunjukkan tata letak bahan dan peralatan, jalur kabel dan sambungan. Gambar-gambar ini harus diikuti seteliti mungkin Dalam mempersiapkan Gambar Detail Pelaksanaan, Struktur dan Gambar Kerja lainnya yang berkaitan, demikian halnya semua elemen harus diperiksa.

    • Kontraktor akan dengan teliti memeriksa kebutuhan ruang dengan Kontraktor lain yang mungkin bekerja padalo kasi yang sama untuk memastikan bahwa semua peralatan dapat dipasang pada tempat yang telah ditentukan.

    • Semua bahan dan peralatan yang didatangkan harus dalam keadaan baik, baru, bebas dari segala jenis cacat, dan harus dilengkapi dengan label, data teknis dan data lain yang dibutuhkan seperti yang ditentukan.

    • Semua bahan dan peralatan harus tetap dalam kemasannya masing- masing dan harus dihindarkan dari kerusakan dan kelembaban.

    • Lampu dan armaturenya harus sesuai dengan dimaksudkan, seperti pada gambar.

    • Semua armature lampu yang terbuat dari metal harus mempunval terminal pentanahan (grounding).

    • Kabel instalasi penerangan dan instalasi stop kontak harus sesuai dengan standar PLN, kabel inti dari tembaga dengan insulasi PVC, satu inti atau lebih (NYA/NYM).

    • Pipa PVC, elbow, socket, Junction box, clamp dan accessories lainnya harus sesual yang satu dengan lainnya, yaitu tidak kurang dari ¾”. Pipa fleksible harus dipasang untuk melindungi kabel antara kotak sambung (Junction box) dan amature lampu. Sedangkan pipa untuk instalasi penerangan dan. stop kontak menggunakan pipa PVC.

    • Pada prinsipnya kabel-kabel daya yang dipergunakan adalah jenis kabel NYM dan NYA.

    • Sebelum dipergunakan kabel dan peralatan bantu lainnya harus dimintakan persetujuan terlebih dahulu pada pengawas.

  • PEKERJAAN PENGECATAN

    Metode Pelaksanaan Pekerjaan yang dimaksud adalah sebagai berikut :

    Pengecatan

    • Bahan Cat yang digunakan berada dalam kaleng yang masih disegel, tidak pecah atau bocor dan mendapat persetujuan Pemilik Proyek atau Manager Konstruksi. Pengiriman cat harus disertakan sertifikat dan agen/distributor yang menyatakan bahwa cat yang dikirim dijamin keasliannya.

    • Selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum pekerjaan pengecatan, pemborong mengajukan daftar bahan pengecatan kepada Manager Konstruksi.

    • Pemborong menyiapkan bahan dan bidang pengecatan untuk dijadikan contoh, atas biaya pemborong.

    • Dinding atau bagian yang akan dicat telah selesai dan disetujui oleh Manager Konstruksi.

    • Bagian yang retak-retak, pecah atau kotoran-kotoran yang menempel dibersihkan.

    • Menyiapkan dan mengadakan pengecatan untuk contoh warna.

    • Semua pekerjaan pengecatan harus mengikuti petunjuk dari pabrik pembuat cat tersebut.

    • Semua pekerjaan pengecatan diatas pada prinsipnya harus dilaksanakan dengan hati-hati. Apabila dalam pelaksanaan terjadi kecerobohan sehingga mengotori bidang yang seharusnya tidak terkena cat, maka menjadi kewajiban kontraktor untuk membersihkan, atau mengganti apabila tidak dapat dibersihkan.

    • Pekerjaan pengecatan ini dilaksanakan pada area yang ditunjukkan direksi.

    • Pengecatan dilakukan setelah plesteran dinding benar-benar telah kering.

    • Sebelum pengecatan pada dinding dan plafond di selasar luar, terlebih dahulu bidang-bidang tersebut dibersihkan dari kotoran yang melekat serta dibuat rata dengan cara menggosok dengan menggunakan kertas gosok. Selanjutnya bidang tersebut dibersihkan dengan cara menggosok memakai kain.

    • Setelah dalam keadaan bersih, bidang-bidang yang akan dicat diplamur dengan bahan plamur yang telah ditentukan dalam RKS.

    • Selanjutnya diplamour secara merata dan di amplas/diambril, baru kemudian dicat paling sedikit 2 (dua) kali dengan roller minimal 20 cm

      sampai baik atau dengan cara yang telah ditentukan oleh pabrik dan tertera pada brosur pemakaian dari pabrik penghasil cat.

    • Pengecatan dilakukan sedemikian rupa sehingga menghasilkan pengecatan yang rata dan baik.

  • PEKERJAAN PAVING

    Metode Pelaksanaan Pekerjaan yang dimaksud adalah sebagai berikut :

    Pavingisasi

    • Subgrade atau lapisan tanah paling dasar akan diratakan terlebih dahulu, sehingga mempunyai profil dengan kemiringan sama dengan yang kita perlukan untuk kemiringan Drainage (Water run off) ialah minimal 1,5 %. Subgrade atau lapisan tersebut harus kita padatkan sebelum pekerjaan subbase dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi teknis yang kita butuhkan. Ini sangat penting untuk kekuatan landasan area paving nantinya.

    • Pekerjaan lapisan subbase akan diadaptasi dengan gambar dan spesifikasi teknis yang kita butuhkan. Profil lapisan permukaan dari subbase juga harus mempunyai minimal kemiringan 2 %, dua arah melintang kekiri dan kekanan. Kemiringan ini sangat penting untuk jangka panjang kestabilan paving kita.

    • Dipilih pasir yang baik secara teknis,bebas dari akar, bahan-bahan organis, barang bekas/sampah dan terlebih dahulu mendapat persetujuan Direksi dengan ukuran ketebalan sesuai gambar kerja.

    • Material Paving Stone yang digunakan pada pekerjaan ini dengan spesifikasi Ukuran paving ketebalan 6cm serta kanstin 40 x 20 x 10cm.

    • Sebelum pengadaan material, Penyedia Jasa harus mengajukan contoh material baik bentuk, ukuran maupun kwalitas / mutu sesuai yang disyaratkan. Hal ini untuk mendapatkan persetujuan dari DireksiPekerjaan.

    • Sebelum mulai pelaksanaan, Penyedia Jasa harus mempersiapkan tempat penimbunan material paving stone di lokasi pekerjaan. Hal ini agar tidak mengganggu atau membahayakan bagi pengguna jalan disekitar lokasi pekerjaan dan memudahkan cara pengambilan material dalam pelaksanaan.

    • Pastikan permukaan lahan yang akan di paving dalam kondisi rata/ sudah level.

    • Pemasangan Kanstin sebagai pengunci paving block, agar paving block yang sudah terpasang tidak bergeser.

    • Gelar pasir mengikuti kemiringan yang telah ditentukan kemudian diratakan dengan menggunakan jidar kayu.

    • Lakukan pemasangan paving block dengan cara maju kedepan, sementara pekerja pemasang paving berada diatas paving yang telah terpasang.

    • Untuk tepian lahan/ sudut-sudut yang belum terpasang paving block (las-lasan), potongan paving block harus menggunakan alat pemotong paving block / paving block cutter.

    • Pengisian antar naat paving block (pengisian joint filler) dengan menggunakan pasor sawur.

    • Paving block yang telah terpasang harus dipadatkan dengan menggunakan vibro agar timbul gaya saling mengunci antar paving block satu sama lainnya.

    • Bersihkan area lahan yang telah terpasang paving block dari sisa-sisa pasir.

Tags: