METODE PELAKSANAAN
KEGIATAN : PEMBANGUNAN DAN REHABILITASI GEDUNG KANTOR LINTAS SKPD
PEKERJAAN : REHABILITASI BERAT RUANG KELAS
LOKASI : KECAMATAN TARIK - KABUPATEN SIDOARJO
PENDAHULUAN :
Dalam pelaksanaan suatu pekerjaan diperlukan suatu susunan tata cara pengerjaan untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang sesuai dengan baik dan tepat waktu penyelesaianya tanpa ada keterlambatan maka dibutuhkan suatu metode pelaksanaan pekerjaan yang dapat dilaksanakan dengan baik pada proses pelaksanaan yang nyata. Untuk memperlancar pengerjaan pekerjaan secara teratur dan terencana dengan sistematik maka kami sampaikan Metode Pelaksanaan ini sebagai pegangan tata cara pelaksanaan dalam pelaksanaa pekerjaan.
Lingkup Pekerjaan :
KEGIATAN : PEMBANGUNAN DAN REHABILITASI GEDUNG KANTOR LINTAS SKPD
PEKERJAAN : REHABILITASI BERAT RUANG KELAS
LOKASI : KECAMATAN TARIK - KABUPATEN SIDOARJO
Metode pelaksanaan digunakan sebagai panduan atau monitoring jalannya pelaksanaan pekerjaan, agar hasil yang dicapai sesuai dengan rencana, efektif dan efisien. Metode pelaksanaan itu sendiri yang merupakan satu kesatuan yang terdiri dari:
- Metode Pelaksanaan.
- Time Schedule dan Kurva S (terlampir)
MAKSUD DAN TUJUAN :
Uraian ini disampaikan dengan tujuan agar pemberi pekerjaan (Owner), mendapatkan gambaran tentang urutan dan uraian pekerjaan yang dapat dilaksanakan menjadi suatu bangunan yang utuh sesuai ketentuan dan syarat2 pekerjan (RKS) dalam kaitannya dengan waktu yang telah disediakan.
METODE PENYELESAIAN PEKERJAAN :
A. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Pembersihan lokasi
Pada minggu pertama, sebelum memulai pekerjaan, dilakukan tahap persiapan yang diawali dnegan pembersihan lokasi. Lokasi kerja dibersihkan dari sampah, akar belukar, pokok-pokok pohon dan dari segala sesuatu yang memungkinkan akan dapat mengganggu kelancaran pekerjaan sesuai petunjuk dan persetujuan direksi serta pengawas.
2. Papan Nama Kegiatan
Pembuatan papan nama proyek dilakukan pada minggu pertama pelaksanaan proyek. Papan nama ini yang menjadi identitas terlaksananya proyek. Papan nama akan dibuat menggunakan bahan triplek 9 mm, print out lapis vinyl, usuk 4x6 kayu meranti, lis siku aluminium 3 cm, dan cat tembok. Kemudian papan nama proyek dipasang di lokasi proyek dengan ukuran 0,8 x 1,2 m2 dengan warna dasar putih dan tulisan berwarna hitam.
B. PEKERJAAN PEMBONGKARAN
1. Pekerjaan Bongkaran
Pekerjaan Pembongkaran RUANG KELAS + RUANG KANTOR meliputi :
- Pek. Bongkaran atap, plafon
- Pembongkaran dinding tembok bata
- Pembongkaran kusen pintu jendela
Pekerjaan dilakukan secara manual dan alat bantu (misal tangga, scafolding, dll) oleh para pekerja dan mandor. Pembongkaran dilakukan secara hati-hati supaya tidak merusak bagian lainnya yang tidak semestinya dibongkar, tidak membahayakan manusia baik personil proyek ataupun orang lain non personil.Pembongkaran juga dilakukan secara bertahap jika masih ada ruangan yang masih harus digunakan. Pemindahan semua perabot pada ruangan yang akan dibongkar juga dilakukan secara hati-hati supaya tidak merusak perabotan dan inventaris pada SD. Untuk beberapa perabot yang tidak dapat dipindah, diberi penutup seperti terpal sebgai pelindung agar tidak terkena material proyek.
2. Pemasangan bouwplank
Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank menggunakan kayu/papan. Tinggi bouwplank sama dengan titik nol atau apabila dikehendaki lain harus dibicarakan dan mendapat persetujuan dengan Direksi, garis lurus antara papan bouwplank menggunakan benang yang sudah dilakukan pelevelan.Setelah pemasangan bouwplank harus dilaporkan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan sebelum pekerjaan selanjutnya dilaksanakan. Bouwplank dibongkar setelah pekerjaan pondasi selesai dilaksanakan.
C. PEKERJAAN TANAH
1. Galian Tanah Pondasi Utama dan Teras
Galian tanah pondasi diperlukan untuk perletakan pondasi beton poer, sloof dan kolom. Pengalian dilakukan sesuai dengan gambar rencana pondasi dan telah mendapat persetujuan dari pengawas. Bidang horizontal galian tanah harus mempunyai jarak yang lebih besar dari lebar pondasi, hal ini berfungi untuk memungkinkan pemasangannya, penopangan dan lain-lain. Kedalaman galian harus sesuai dengan gambar rencana.
Adapun metode pelaksanaan pekerjaan galian pondasi adalah sebagai berikut :
- Menyiapkan lahan yang akan digali dengan memberi patok dan bowplank pada area tanah asli yang akan digali dan diberi tanda berwarna / dicat
- Menentukan lebar & kedalaman galian tanah yang akan digali yang mengacu pada bowplank
- Membuat garis bantu dengan tali yang diikatkan pada bowplank untuk kerapian dan kelurusan galian tanah agar dimensi pondasi terpenuhi
- Menyiapkan bak ukur yang standar untuk mengukur kedalaman dari galian tanah
- Bagian tanah yang digali adalah Pondasi beton yang dilakukan dengan menggunakan tenaga manusia (Man Power)
- Galian pondasi digali dengan ketentuan ukuran sesuai kebutuhan pas. pondasi kearah memenjang /sejajar arah lajur memanjang dan melintang bangunan Ex. Galian ditempatkan sementara disisi lubang galian dan kemudian diangkut keluar proyek dengan menggunakan dump truck.
2. Urug kembali galian pondasi
Sebelum memulai pekerjaan urugan tanah kembali, area kerja terlebih dahulu dipadatkan dengan alat pemadat yang sesuai (stamper). Setelah itu baru dilakukan proses pengurugan tanah kembali bekas galian dengan cara lapis demi lapis. Setiap lapisnya dengan ketebalan tidak lebih dari 20cm, dan tiap lapisan dipadatkan dengan stamper. Pekerjaan ini dilakukan oleh para pekerja dan diawasi oleh mandor, menggunakan peralatan manual seperti sekop dan stamper.
3. Urug Pasir Bawah Pondasi
Serupa dengan pelaksanaan urugan tanah kembali, urugan pasir juga dilaksanakan secara berlapis untuk mendapatkan kepadatan yang maksimal. Setiap lapisnya dengan ketebalan tidak lebih dari 10cm, dan tiap lapisan dipadatkan dengan stamper.
Pekerjaan Urugan sirtu bawah poer dikerjakan saat akan pekerjaan pondasi tiang pancang. Pekerjaan urugan pasir bawah pondasi dikerjakan dengan tebal 10 cm.Pekerjaan ini dilakukan oleh para pekerja dan diawasi oleh mandor menggunakan peralatan manual seperti sekop dan stamper.
4. Pek. Urugan sirtu urug bawah lantai t=12cm
Urug Sirtu Padat Bawah Pondasi dan Sloof dilaksanakan secara berlapir untuk mendapatkan kepadatan yang maksimal. Setiap lapisnya dengan ketebalan tidak lebih dari 20cm, dan tiap lapisan dipadatkan dengan stamper. Pekerjaan ini dilakukan oleh para pekerja dan diawasi oleh mandor menggunakan peralatan manual seperti sekop dan stamper. Urug Sirtu Padat Bawah Pondasi dan Sloof dilaksanakan secara berlapir untuk mendapatkan kepadatan yang maksimal. Setiap lapisnya dengan ketebalan tidak lebih dari 20cm, dan tiap lapisan dipadatkan dengan stamper. Pekerjaan ini dilakukan oleh para pekerja dan diawasi oleh mandor menggunakan peralatan manual seperti sekop dan stamper.
D. PEKERJAAN PONDASI
1. Lantai kerja bawah pondasi plat t. 5 cm mutu
- Untuk lantai kerja dibawah pondasi dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk lantai kerja dengan campuran adukan 1PC : 3Psr : 5Krl atau B-0.
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang lantai kerja sudah terdapat urugan pasir dengan ketebalan yang sesuai rencana dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang lantai kerja dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling lantai kerja yang diperlukan sebagai acuan untuk menentukan ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m untuk leveling lantai kerja.
- Tuangkan adukan lantai kerja ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan lantai kerja diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok adukan/raskam sampai ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melakukan tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.
2. Pekerjaan Beton Pondasi Plat Teras (40x40x20) cm K-175,Beton Pondasi Plat (70x70x25) cm K-175
- Setelah penggalian dilakukan, dilanjutkan dengan pengurukan pasir urug dengan ketebalan sesuai spesifikasi, dilanjutkan dengan penghamparan Beton LC (K-175) sebagai lantai kerja.
- Pembesian serta Pengecoran antara Plat Pedestal dan Pondasi Pedestal dapat dilakukan bersamaan tergantung dari pada dimensi dan design masing-masing.
- Besi Tulangan berbagai diameter (dimater sesuai spesifikasi) dipotong sesuai dengan ukuran pada gambar kerja dengan menggunakan bar cutter sedangkan pembengkokan tulangan mengunakan bar bender .
- Pemotongan panjang besi tulangan untuk tiang dipotong sepanjang tinggi kolom terhadap sloof ditambah dengan panjang penyaluran 40D.
- Panjang pembengkokan tulangan sengkang dilakukan sesuai dengan ketentuan bar bending schedule. Untuk sengkang yang dibengkokan sesuai sudut yang diinginkan maka panjang pengaitnya adalah 6D.
- Besi Tulangan dipabrikasi dengan cara mengikatkan tulangan pokok kolom dengan tulangan sengkang menggunakan kawat bendrat ,jarak dan jumlah tulangan pokok disesuaikan dengan shop drawing dan bestek.
- Perakitan Bekisting, setelah dirakit dilumuri dengan minyak bekisting.
- Melakukan job mix design dan job mix formula untuk kualitas beton yang diinginkan.
- Pengecoran Beton (K-175) dan diratakan denan menggunakan concrate vibrator.
3. Lantai kerja bawah lantai t. 5 cm mutu f’c=7,4 MPa
- Untuk lantai kerja dibawah pondasi dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk lantai kerja dengan campuran adukan 1PC : 3Psr : 5Krl atau B-0.
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang lantai kerja sudah terdapat urugan pasir dengan ketebalan yang sesuai rencana dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang lantai kerja dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling lantai kerja yang diperlukan sebagai acuan untuk menentukan ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m untuk leveling lantai kerja.
- Tuangkan adukan lantai kerja ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan lantai kerja diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok adukan/raskam sampai ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melakukan tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.
E. PEKERJAAN BETON
Dilaksakan pada bagian bangunan yang diperlukan penyambungan dan perkuatan atas beton-beton tersebut ataupun pekerjaan beton baru untuk penambahan dan atau pembangunan kembali atas bangunan lama. Untuk penyambungan dilaksanakan dengan memberi stek-stek terlebih dahulu pada beton-beton lama atau dengan cara memecah sebagian beton untuk mendapatkan tulangan dari beton tersebut untuk penyambungan tulangan beton baru. Pekerjaan beton dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku pada PBI 1971 dengan jenis beton sesuai pada perencanaan untuk tiap-tiap item. pekerjaan.
Pekerjaan beton berupa :
1. Pek. Beton Sloof SL1 15x20 cm K-175
2. Pek. Beton Kolom K1 20x25 cm K-175
3. Pek. Beton Kolom K2 Teras 15x15 cm K-175
4. Pek. Beton Ring Balok 12x15 cm K-175
5. Pek. Beton Gewel 12x15 cm dan konsol K-175
6. Pek. Balok Latai 12x15 cm K-175
Secara garis besar, urutan pelaksanaan pekerjaan beton adalah pemasangan beton kolom, balok latei, balok gantung, dan ring balok.
F. PEKERJAAN PASANGAN & PLESTERAN
1. Pek. Pas bt. bata dinding ( 1 pc : 5 ps)
1. Pertama dilakukan persiapan dengan cara membersihkan area yang akan dipasang dinding bata merah, menghitung volume pekerjaan dan kebutuhan material yang dibutuhkan.
2. Buat marking jalur-jalur dinding dua sisi setelah dinding dan dibuat tanda posisi kolom praktis, ring balok, dan lubang kusen.
3. Bata merah direndam dulu (sampai gelembung udaranya hilang) sebelum dipakai untuk mengurangi penyerapan air.
4. Memasang bata merah pada jalur marking serta jalur benang acuan yang telah dipasang pada profil kayu pada ujung jalur dinding lapis demi lapis sampai setinggi 1 m dengan menggunakan adukan 1 pc : 5ps untuk pasangan dinding biasa (komposisi adukan bisa berbeda tergantung dari persyaratan yang ditetapkan).
5. Pada pelaksanaannya, adukan semen pasir tersebut diaplikasikan secara merata ke permukaan bata merah.
6. Kemudian bata merah disusun di atas adukan mortar tersebut sambil terus diperiksa kerataan pasangannya. Kemudian bata merah dipukul perlahan sampai mencapai elevasi yang diinginkan.
7. Setelah tinggi pasangan bata merah mencapai 1 m kemudian dilanjutkan dengan cor beton kolom praktis.
8. Periksa kelurusan serta vertikal pasangan bata merah, apabila sudah benar dan sesuai dengan yang diinginkan maka lanjutkan pemasangan sampai dengan tinggi maksimum 1 m, kemudian periksa lagi kelurusan dan vertikalnya, setelah itu dilanjutkan cor kolom praktis dan dilanjutkan pemasangan bata merah sampai elevasi yang ditentukan dan cor kolom praktis sampai elevasi sesuai gambar
9. Selanjutnya dilakukan pekerjaan plesteran yang dimulai dengan jalan membuat kepalaan plesteran pada sisi vertical jarak 2 m sesuai dengan ketebalan yang diinginkan dengan bantuan unting-unting pada sisi horizontal pada elevasi plafond atau diujung atas dinding dengan bantuan benang.
10. Sebelum melakukan pekerjaan plesteran, pasangan bata merah disiram / dibasahi dengan air, kemudian dilakukan pekerjaan plesteran pada dinding secara merata, menggunakan adukan mortar 1 pc : 5ps untuk pasangan dinding biasa (komposisi adukan bisa berbeda tergantung dari persyaratan yang ditetapkan) sampai 10 – 15 mm atau sampai ketebalan yang ditentukan.
Setelah plesteran kering dan rata sesuai dengan yang diinginkan kemudian dilanjutkan dengan pekerjaan acian menggunakan acian semen. Sesudah pekerjaan acian selesai, permukaan dinding difinish dengan plamur tembok. Untuk dasaran/plamur tembok jika diperlukan dan hanya dipergunakan pada ruangan interior yang permukaannya tidak rata atau retak-retak. Dinding yang telah selesai diplamur kemudian diampelas, sehingga memberikan permukaan dinding tembok yang halus, licin dan rapi.
2. Pekerjaan Plesteran
Persiapan :
- ü Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan plesteran dan acian.
- ü Approval material yang akan digunakan.
- ü Persiapan lahan kerja.
- ü Persiapan material kerja, antara lain : semen PC, pasir pasang dan air.
- ü Persiapan alat bantu kerja, antara lain : waterpass, meteran, unting-unting, jidar, raskam, benang, kertas gosok, dll.
Pekerjaan :
- ü Pekerjaan plesteran dinding harus tepat pada sudut sikunya serta tegak lurus terhadap lantai yang ada di sekitarnya, permukaan rata tidak bergelombang.
- ü Tentuikan dahulu titik/jalur pemasangan pekerjaan mekanikal dan elektrikal.
- ü Sebelum diplester, lakukan penyiraman/curring terlebih dahulu pada permukaan dinding bata untuk menghindarkan keretakan.
- ü Buat adukan untuk plesteran dinding bata.
- ü Buat kepalaan plesteran dengan jarak sekitar 1 m dan lebar 5 cm, dengan alat bantu unting-unting untuk loting, waterpass dan jidar alumunium.
- ü Lekatkan adukan plesteran pada permukaan dinding sekityarnya, kemudian ratakan dengan raskam dan jidar.
- ü Perataan plesteran dengan acuan kepalaan yang telah dibuat.
3. Pekerjaan Acian
Persiapan :
- ü Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan acian.
- ü Approval material yang akan digunakan.
- ü Persiapan lahan kerja.
- ü Persiapan material kerja, antara lain : MU 200
- ü Persiapan alat bantu kerja, antara lain : raskam, benang, kertas gosok, dll.
- Pelaksanaan :
- ü Acian dapat dilaksanakan setelah permukaan plesteran sudah kering (cukup umur).
- ü Permukaan plesteran sebelum di aci telebih dahulu disiram air. Untuk memperoleh hasil acian yang halus, setelah plesteran diberi lapisan acian MU permukaan acian sebelum mengering digosok dengan menggunakan kertas gosok.
G. PEKERJAAN ATAP & PLAFOND
Pekerjaan atap dan plafond pada proyek ini meliputi :
1 |
Pas. Kuda - kuda double siku 60.60.6 |
2 |
Pekerjaan perakitan rangka kuda-kuda |
3 |
Pekerjaan pengelasan |
4 |
Pas. Plat simpul tebal 10 mm ( tumpuan ) |
5 |
Pas. Plat simpul tebal 8 mm |
6 |
Pas. Plat plendes tebal 10 mm |
7 |
Pas. Ikatan angin besi beton Ø 16 mm |
8 |
Pas. Jarum keras Ø 16 mm |
9 |
Pas. Angkur baut Ø 16 mm |
10 |
Pas. Gording Canal C 125.50.20.2,3 |
11 |
Pas. Trackstang Ø 10 mm |
12 |
Pas. Mur Stak 1/2" ( Trackstang ) |
13 |
Pas. Plat penahan gording 6 mm |
14 |
Pas. Usuk + reng galvalum |
15 |
Pas. lisplang Kalsiplank lebar 30 cm |
16 |
Pasang atap genteng Ex. Karangpilang |
17 |
Pasang atap bubungan Ex. Karangpilang |
18 |
Pasang 1 m2 rangka hollow galvalum 1x40.40, |
19 |
Pasang 1 m2 langit-langit gypsum board |
20 |
Pasang list gypsum |
Sebelum melaksanakan pengerjaan rangka atap, yang pertama kami lakukan adalah pengecekan persyaratan teknis yaitu :
1. Kuda-kuda harus dipastikan terpasang secara kuat dan stabil, dengan dilengkapiangkur (dynabolt) di kedua tumpuannya.
2. Kuda-kuda yang terpasang tegak lurus harus menghadap ke ringbalk.
3. Ketinggian rata-rata pada apex untuk nik harus diatas semua kuda-kuda.
4. Kemiringan sisi atap tidak boleh bergelombang harus di ratakan.
5. Memastikan tidak ada kerusakan yang terjadi pada lapisan pelindung.
6. Tidak boleh terjadi deformasi (perubahan bentuk) yang di akibatkan kesalahanpemasangan.
Cara memasang kuda-kuda baja ringan di atas kedua tumpuannya terbagi menjadi duacara yaitu dengan :
1. Memasangnya lansung di atas ringbalk.
2. Memasang diatas ringbalk dengan menggunakan wall-plate.
Untuk itu, berikut langkah-langkah pengerjaan yang akan kami lakukan dalam
pelaksanan rangka atap :
1. Menyiapkan gambar pemasangan dan peletakan kuda-kuda yang sebelumnyatelah disetujui bersama.
2. Mengecek kesiapan peralatan kerja, peralatan keselamatan kerja, dan kesiapanpersonil.
3. Mengatur permukaan ring balok supaya rata dan siku.
4. Memastikan rangka dasar ring balok dalam keadaan mengikat semua bagianbangunan dan memastiannya tersambung kesemua bagian dengan benar.
5. Mengukur jarak yang dibuthkan antar kuda-kuda dengan meteran
6. Memberikan tanda peletakkan kuda-kuda supaya sesuai dengan rancangangambar
7. Pemasangan kuda-kuda harus di lakukan secara hati-hati supaya tidakmenyebabkan kerusakan pada rangkaian kuda-kuda yang telah selesai di rakit.
8. Memasangan kuda-kuda harus sesuai dengan nomer ring balok bardasarkanrancangan gambar kerja.
9. Memastikan kedua sisi kanan dan kiri (L-R) kuda-kuda pada rangka tidakterbalik. Menentukan acuan kanan dan kiri kuda-kuda bisa dangan melihat mulutwab.
10. Mengontrol posisi berdirinya kudakuda agar tegak lurus dengan ring balokmenggunakan benang dan lot.
11. Dengan menggunakan plat L dan 4 buah screw 12-14 x 20 untuk mengencangkan kuda-kuda pada rangka yang sudah disusun dengan baik.
Pekerjaan penutup atap dapat dilaksanakan setelah seluruh pekerjaan Rangka Atap selesai dilaksanakan dan mendapatkan persetujuan dari Direksi Pengawas. Penutup atap yang digunakan adalah penutup atap Genteng Karang pilang (yang disarankan) yang telah mendapatkan persetujuan atas spesifikasinya terlebih dahulu.
Pasangan Penutup atap (genteng dan bubung) dilaksanakan rapih danrapat untuk menghidari terjadinya bocor saat hujan, untuk pasangan Bubungan dilaksanakan lurus dan datar sehingga tak tampak bergelombang, pemasangan penutup atap dilakukan dengan cara di skrup sesuai petujuk dan gambar kerja.
Secara keseluruhan, material yang dibutuhkan untuk pekerjaan atap ini material pendukung rangka atap galvalum, genteng, bubungan, semen, pasir, air, sengplat, paku 1cm-2,5cm, papan kayu kamper, lisplank Grc, dan sekrup. Pekerjaan ini dilakukan oleh para pekerja, tukang besi, kepala tukang, dan mandor menggunakan alat bantu seprti scafolding, genset, dan alat penunjang lainnya.
H. PEKERJAAN KUSEN PINTU JENDELA
Pekerjaan kusen pintu dan jendela pada proyek ini meliputi :
- Pasang kusen pintu dan jendela aluminium 4"
- Pasang daun pintu Board WPC 0.5 uk. (82 x 210cm)
- Pasang daun jendela kaca Slimar Alumunium 3/8"
- Pasang kaca bening tebal 5mm
- Pasang jalusi alminium 1.5"/2.5"
- Pek. Engsel pintu
- Pasang Engsel Jendela Casement uk. 12"
- Pek. Kunci pintu 2 x Putar
- Pasang Slot rambuncis
Penyambungan Kusen aluminium dilakukan dengan rapih bersudut siku, pemotongan batang-batang aluminium menggunakan alat potong besi, pemotongan dilakukan dengan baik, rapih dan lurus. Pasangan kaca memakai kaca dengan tebal 5 mm, pasangan kaca pada sisi kaca di beri sealent untu memperat dudukan kaca dan tidak mudah lepas.
Pekerjaan engsel dan kunci dilakukan setelah pekerjaan kusen terpasang dengan baik dan rapi. Engsel yang dipasang dipastikan menggunakan yang berkualitas baik dan hasil produksi pabrikan, sehingga bentuk dan ukurannya presisi dan dapat tertanaam kuat pada kusen, yang membuat pintu dapat dengan mudah dibuka dan ditutup secara rapat.
I. PEKERJAAN LANTAI
Pekerjaan Lantai ini meliputi :
- Pek. Keramik lantai 40/40
- Pek. Keramik dinding 20 cm x 25 cm
Tata cara pelaksanaan pekerjaan lantai :
- Menentukan elevasi Keramik dan buat garis sipatan pada dinding & as sumbu ruangan.
- Memasang Keramik dengan menggunakan mortar dengan perbandingan 1:4 dan kelebaran naat” antara 0,8 mm sampai 1,2 mm
- Mengecek kerataan Keramik dengan menggunakan “water pass”
- Meratakan Keramik dengan diketok dan harus menggunakan palu karet
- Untuk pengelasan, keramik dipot
- ong dengan menggunakan pisau gurinda
- Mengisi “naat” dengan menggunakan material PC yang telah dicampur dengan air lalu tuangkan ke “naat” hingga masuk kedalam pori-pori dan diratakan dengan dengan karet agar naat terlihat lebih rapih.
Pekerjaan ini dilakukan oleh para pkerja, tukang, kepala tukang, dan mandor dengan material yang dibutuhkan adalah keramik 40x40cm, keramik 20x25cm, semen, pasir pasang, semen warna, dan air. Alat yang dibutuhkan adalah pemotong keramik/gerinda, sekop, cetok, dan alat bantu lainnya
J. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
Pekerjaan instalasi listrik dilaksanakan pada instalasi yang ada dalam Gambar Rencana. Pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan berdasar instruksi dan petujuk dari Direksi Pengawas Lapangan. Dan pengadaan kelengkapan lain sebagaimana tersebut. Pekerjaan dikerjakan oleh mandor, kepala tukang listrik, tukang listrik dan pekerja.
Pekerjaan instalasi listrik menggunakan perlengkapan keselamatan yang aman agar personil kerja tidak mengalamai kecelakaan, selain itu mereka juga menggunakan alat bantu yang sesuai guna menunjang efektifitas dan efisieni penyelesaian pengerjaan.
Pekerjaan listrik RUANG KELAS + RUANG KANTOR meliputi :
- Lampu sl 24 w (tornado) sekualitas PHILIPS
- Lampu sl 15 w (tornado) sekualitas PHILIPS
- Saklar tunggal sekualitas "BROCO"
- Stop Kontak sekualitas "BROCO"
- Saklar seri sekualitas " BROCO "
- Pemasangan box MCB
- Titik Instalasi Penerangan
K. PEKERJAAN PENGECATAN
Pada permukaan lama Dan plafond dilakukan pekerjaan pengecatan dengan cat dengan terlebih dahulu membersihkan permukaan dari kotoran-kotoran, dinding-dinding diratakan/dihaluskan dengan plamir, sebelum dicat dengan cat air dilakukan pengecatan dengan cat dasar. Sedangkan pada permukaan tembok baru, terlebih dahulu dilapisi oleh plamuur sebelum memulai pengecatan.
Untuk bahan-bahan dari kayu seperti : piri-piri, lisplank, Kozen kayu dan Pintu panel dilakukan pengecatan dengan cat minyak, sebelum dicat permukaan bahan -bahan tersebut dibersihkan terlebih dahulu lalu diberi alkali kemudian dicat dengan cat dasar untuk kemudian baru di cat dengan cat minyak. Cat yang digunakan untuk lisplank ini adalh cat Emco atau yang setara atau yang telah disetujui oleh direksi dan pengawas.
Untuk bahan-bahan dari Besi seperti : rangka atap dan lain sebagainy. sebelum dicat permukaan bahan-bahan tersebut dibersihkan terlebih dahulu lalu diberi minayk cat kemudian dicat dengan cat dasar untuk kemudian baru di cat dengan cat minyak.
Cat yang digunakan kami pastikan dahulu bahwa cat tersebut masih dalam kaleng yang tersegel rapi, tidak pecah, dan tidak bocor, serta telah mendapat persetujuan dari direksi dan pengawas.
Jenis, mutu dan bahan cat serta pengerjaan pengecatan disesuaikan dengan spesifikasi teknis dan gambar-gambar rencana.
PENDAHULUAN :
Metode pelaksanaan ini dibuat sebagai acuan dalam pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan guna memperlancar jalannya pelaksanaan pekerjaan secara efisien dan sistematis sehingga mendapatkan hasil perkerjaan yang baik dan sesuai time schedule yang telah direncanakan tanpa keterlambatan dalam pengerjaannya.
Dalam penyusunan metode pelaksanaan ini memperhatikan betul aspek-aspek pekerjaan yang ada. Namun dalam penyusunnan ini ada kalanya kekurangan, kekurangan itu akan di sesuaikkan dengan kondisi lapangan saat pengerjaan.